Novel Coronavirus yang Mematikan, Ternyata Belum Ada Obatnya!

Goapotik
Publish Date • 01/27/2020
Share image facebook goapotikimage twitter goapotikimage whatsapp goapotik
Novel Coronavirus yang Mematikan, Ternyata Belum Ada Obatnya!

Novel Coronavirus yang Mematikan, Ternyata Belum Ada Obatnya!

Tahun 2020 baru saja dimulai, namun berbagai ancaman kesehatan sudah mulai merebak di mana-mana. Mulai dari penyakit bawaan banjir, hingga yang terbaru adalah wabah virus mematikan Novel Coronavirus. Awalnya, virus ini mewabah di daerah Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019 lalu. Infeksi virus yang memiliki gejala menyerupai pneumonia ini kemudian diidentifikasi oleh peneliti setempat sebagai virus corona jenis baru. Ancaman virus yang berevolusi ini lebih lanjut dilaporkan telah menyerang sebanyak 571 penderita dan menyebabkan 17 kasus kematian hanya di tahun 2019. Wabah yang menghantui masyarakat dunia ini tentu tidak boleh Sowbat sepelekan, karena belum ada pengobatan yang ditemukan untuk menyembuhkan penyakit ini. Mari simak penjelasan lengkap terkait serangan virus Corona, mulai dari asal mula penyakit hingga gejala infeksinya di bawah ini!

 

Apa itu Novel Coronavirus?

Novel Coronavirus merupakan virus baru (novel virus) keluarga Coronavirus. Virus ini biasa ditemukan menginfeksi burung dan mamalia, termasuk manusia. Penyakit yang ditimbulkannya pun beragam, mulai dari pneumonia, bronkitis, gastroenteritis, hingga hepatitis. Coronavirus sendiri sebenarnya sudah langganan menjadi wabah berbahaya seperti pada kasus merebaknya SARS Co-V dan MERS Co-V yang menewaskan banyak korban. Oleh karena itu, infeksi virus ini tentu tidak bisa dianggap sepele.

 

Bagaimana Awal Mula Penyebaran Novel Coronavirus?

Daerah Wuhan, ibu kota provinsi Hubei di Tiongkok, merupakan area ditemukannya virus baru Corona pertama kali oleh para peneliti setempat. Pada Desember 2019, penyakit yang memilki gejala seperti pneumonia menyerang penduduk Wuhan. Karena cepatnya penularan dan tingginya angka kematian, akhirnya diambil isolat dari pasien terduga. Setelah sampel diinvestigasi, ternyata ditemukan adanya patogen atau virus Corona jenis baru dari isolasi tersebut, yang akhirnya dinamakan sebagai 2019-nCoV atau Novel Coronavirus.

Dilansir oleh Kompas, Menteri Komisi Kesehatan Nasional China, Ma Xiaowei mengatakan bahwa ada kemungkinan patogen penyebab virus tersebut berasal dari hewan liar. Di pusat kota Wuhan, pasar tradisional makanan laut Huanan pun telah diisolasi dan berada dalam pengawasan, karena diduga awal berkembangnya virus Corona berasal dari pasar tersebut. Pasar makanan di Wuhan tercatat menjual hewan liar sebagai bahan santapan seperti, ular, tikus, musang, luwak, koala, kelelawar, buaya, anak serigala, dan lain-lain. Hewan-hewan liar inilah yang diduga menjadi inang utama Novel Coronavirus

Saat ini, virus Corona dikabarkan telah menyebar ke negara-negara tetangga Tiongkok seperti, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, bahkan mencapai Thailand dan Amerika Serikat. Cepat meluasnya virus ini diduga akibat bawaan dari para turis yang melancong ke dataran Tiongkok. Hal ini tentu menyita perhatian para peneliti dan menyebabkan badan kesehatan di seluruh dunia lebih siaga. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Bapak Wiendra Waworuntu menyebutkan bahwa, sampai tanggal 22 Januari 2020 belum ada kasus Novel Coronavirus yang masuk ke Indonesia. Kendati demikian, para peneliti Tiongkok telah mengkonfirmasi adanya risiko penularan dari manusia ke manusia.

 

Apa Saja Gejala Infeksi Novel Coronavirus?

Pada dasarnya, virus ini menyebabkan gangguan pada organ pernapasan yang menyerupai penyakit pneumonia. Waktu yang dibutuhkan untuk inkubasi virus dari awal masuk ke dalam tubuh penderitanya hingga menimbulkan gejala, diduga adalah selama hingga 14 hari. Adapun gejala-gejala yang dialami pasien terinfeksi adalah sebagai berikut:

  1. Demam

  2. Tubuh Lemas, letih, dan lesu

  3. Batuk kering

  4. Sakit tenggorokan

  5. Sesak napas

  6. Sindrom pernapasan akut


Apakah Infeksi Novel Coronavirus Bisa Diobati?

Virus yang baru ditemukan ini merupakan jenis strain yang berbeda dari jenis-jenis Coronavirus sebelumnya. Vaksin khusus yang dapat digunakan sebagai pencegah dan penekan serangan virus ini pun masih dalam tahap penelitian. Pasien tidak akan mempan diberikan vaksin pneumonia yang telah beredar, karena secara spesifik hanya mampu membentuk imunitas terhadap  mikroorganisme tertentu, misalnya untuk pneumokokus ataupun Haemophilus influenza type B.


Tuh, ngeri banget ya, Sowbat! Mari lebih waspada dengan penyakit yang mewabah di sekitar kita, dan lebih giat lakukan upaya pencegahan. Kamu bisa mulai dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat seperti, rutin mencuci tangan hingga bersih, makan masakan yang matang, perbanyak nutrisi dan gizi. Di samping itu, selalu pakai masker di lingkungan terbuka dan hindari kontak dengan orang yang sakit. Tips terakhir, selalu jaga dan tingkatkan daya tahan tubuhmu dengan mengonsumsi suplemen penunjang imunitas! Stay Healthy, Sowbat!


Baca juga:

Cegah Wuhan Pneumonia, Wabah Baru yang Menghantui Dunia

Kenali Bakteri Penyebab Diare dengan Toksin Mematikan Ini!

Teror Infeksi Kencing Tikus (Leptospirosis) Saat Banjir Melanda




References: Liputan 6, Kompas, Tempo, Merdeka.com, National Geographic Grid