Vertigo Bahaya Gak, Sih? Kenali Dulu Mitos dan Faktanya

Goapotik
Publish Date • 12/31/2019
Share image facebook goapotikimage twitter goapotikimage whatsapp goapotik
Vertigo Bahaya Gak, Sih? Kenali Dulu Mitos dan Faktanya

Vertigo Bahaya Gak, Sih? Kenali Dulu Mitos dan Faktanya


Banyak orang yang masih menganggap vertigo sama halnya dengan gejala pusing biasa. Padahal, vertigo bukan sekedar pusing biasa dan sering memberikan gejala yang lebih kompleks. Sakit kepala ringan biasanya mereda ketika kita berbaring atau beristirahat sejenak. Beda halnya dengan vertigo, di mana  penderitanya akan merasakan pusing tujuh keliling, yakni seperti adanya sensasi tidak seimbang atau bergoyang. Meski vertigo tidak bersifat fatal secara langsung, namun kondisi ini tetap membahayakan bagi penderitanya. Vertigo dapat menyebabkan penderitanya merasa tidak seimbang dan akhirnya terjatuh. 

Untuk mengetahui apa saja yang perlu dilakukan agar penderita vertigo tetap aman dan sehat, ada baiknya memahami kebenaran seputar mitos-mitos yang banyak beredar di masyarakat mengenai vertigo, Sowbat. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya.


Mitos 1: Tidak Ada Cara Alami Untuk Mengatasi Vertigo

Faktanya banyak penderita vertigo yang bisa kembali ke kondisi normal secara alami. Untuk vertigo ringan, pengobatan alaminya bisa dengan cara meningkatkan hidrasi tubuh, memperbaiki pola istirahat, mengkonsumsi suplemen vitamin D, atau minuman herbal seperti jahe dan ginkgo biloba, yang dapat memperbaiki gejala gangguan keseimbangan dan ketidaknyamanan. 


Mitos 2: Vertigo Sama Halnya Dengan Ketakutan Akan Ketinggian (Akrofobia)

Hal ini tidaklah benar. Vertigo adalah sensasi berputar atau perasaan gerakan palsu seolah-olah dunia di sekitar kita berputar atau seolah-olah sang penderita lah yang bergerak. Serangan vertigo dapat terjadi kapan saja, di mana saja, tidak hanya pada saat penderita berada pada ketinggian.


Mitos 3: Vertigo Adalah Penyakit

Masalah vestibular, masalah dengan sistem saraf, hipotensi, diabetes, anemia dan berbagai kondisi medis lainnya dapat menyebabkan gangguan keseimbangan. Sedangkan, vertigo sendiri sebenarnya adalah gejala pusing atau sakit kepala dari penyakit yang mendasarinya. Untuk itu, vertigo bukanlah suatu penyakit.  


Mitos 4: Vertigo Merupakan Gangguan Kesehatan Yang Ringan

Orang yang menderita vertigo juga menderita sakit kepala ringan. Namun, sakit kepala ringan bisa hilang dengan menghentikan masalah pemicunya. Sedangkan vertigo sendiri, seringkali tak hanya membuat penderitanya merasakan pusing, namun juga sensasi berputar, hingga rasa mual dalam waktu yang cukup lama yang dapat menghambat penderitanya melakukan aktivitas seperti saat kondisi normal. Vertigo juga dapat menjadi indikator adanya penyakit jantung atau stroke. Maka, perhatian medis sangatlah diperlukan.  


Mitos 5: Vertigo Dapat Reda Dengan Sendirinya

Jika faktor pemicu vertigo adalah istirahat yang kurang, stres, obat-obatan, dehidrasi atau hal lainnya, maka vertigo dapat mereda dengan sendirinya ketika faktor pemicunya teratasi. Namun, hingga taraf tertentu, pengobatan rumahan akan menjadi kurang ampuh untuk meredakan rasa tidak nyaman penderita vertigo. Terlebih jika gejalanya disertai mual, muntah, sakit kepala, kelelahan, dan lain-lain. Bahkan, pusing bisa menunjukkan gejala yang cukup parah, seperti migrain, mati rasa di bagian tubuh tertentu, gangguan pendengaran, berkurangnya kemampuan kognitif, gangguan pendengaran, hingga pingsan. Jika hal tersebut sudah terjadi, maka diperlukan penanganan medis secara cepat agar kondisinya tidak memburuk dan menjadi kronis.


Mitos 6: Vertigo Tidak Mempengaruhi Pendengaran

Mayoritas masalah vertigo timbul karena kelainan telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam bertanggung jawab atas keseimbangan dan pendengaran. Vertigo dapat mempengaruhi kemampuan pendengaran tergantung pada masalah internal telinga. Pada penyakit Denière dan Labyrinthitis, kemampuan pendengaran akan terpengaruh, sehingga membutuhkan pengobatan, terapi, pembedahan, atau perawatan khusus lainnya. 


Mitos 7: Vertigo Biasanya Terjadi Di Usia Senja

Studi menunjukkan bahwa vertigo dapat terjadi pada siapa pun tanpa memandang kelompok usia.  Namun, penting halnya untuk memberikan perhatian khusus ketika vertigo terjadi pada orang tua. Hal ini dikarenakan vertigo rentan menyerang keseimbangan seseorang yang dapat menyebabkan penderitanya terjatuh. Sedangkan risiko terjatuh sendiri terbukti berbahaya dan dapat mengancam jiwa.


Itulah jawaban dan fakta dari mitos-mitos terkait vertigo yang beredar di sekitar kita, Sowbat. Ketika gejala pusing tujuh keliling kita rasakan, kita perlu segera waspada dengan kemungkinan vertigo, ya. Kamu bisa meredakan gejala vertigo yang mengganggu dengan berbagai cara, lho. Mulai dengan menggunakan bahan-bahan alami atau herbal, melakukan terapi kesimbangan, hingga mengonsumsi obat vertigo yang telah dipercaya ampuh untuk mengatasinya, seperti Mertigo SR yang mengandung bahan aktif betahistine. Kamu jadi gak perlu khawatir lagi aktivitas terhambat akibat pusing tujuh keliling yang mengganggu.




References: Neuroequilibrium.in, 1stplacechiropractic.com