Tangani DBD Segera! Jangan Sampai Terkena Dengue Shock Syndrome

Goapotik
Publish Date • 12/28/2019
Share image facebook goapotikimage twitter goapotikimage whatsapp goapotik
Tangani DBD Segera! Jangan Sampai Terkena Dengue Shock Syndrome

Tangani DBD Segera! Jangan Sampai Terkena Dengue Shock Syndrome


Penderita Demam Berdarah Dengue perlu mendapatkan penanganan segera. Sebab, virus dengue dapat menyerang tubuh dengan cepat dalam hitungan hari saja. Hal ini terlihat dari suhu tubuh yang meningkat drastis dalam waktu beberapa hari sampai satu minggu. Selain itu, penderita DBD juga perlu mewaspadai tanda-tanda dan pantangan selama menderita penyakit mematikan tersebut.


Pantau Kondisi dan Kadar Trombosit Pasien!

Pada hari pertama sampai ke-4 virus dengue menyerang, biasanya penderita akan mendapatkan tanda berupa bintik merah. Bintik-bintik tersebut tidak akan hilang walaupun kulit direnggangkan Kondisi ini juga akan diikuti oleh suhu tubuh yang meningkat secara cepat. Pada fase awal inilah, penderita perlu waspada dan segera melakukan pengobatan agar produksi trombosit bisa meningkat dengan cepat.

Salah satu pantangan yang perlu diperhatikan oleh penderita demam berdarah adalah sikat gigi terlalu keras. Sikat gigi terlalu keras bisa menyebabkan pendarahan, salah satu hal yang perlu dihindari saat menderita demam berdarah. Kadar trombosit yang rendah akan menghambat proses penggumpalan darah, akibatnya saat terjadi pendarahan proses penggumpalan akan berjalan lebih lambat hingga pendarahan jadi lebih sulit dihindari.


Jangan Sampai Telat Penanganan, Resiko DSS Sangat Tinggi!

Gejala awal Demam Berdarah Dengue (DBD) seringkali dianggap sepele oleh beberapa orang. Padahal, penanganan yang terlambat dapat berakibat fatal bagi penderitanya, karena virus telah merusak fungsi sel-sel vital tubuh dan menyebabkan komplikasi. Salah satu komplikasi yang paling berbahaya adalah Dengue Shock Syndrome. Sindrom ini biasanya lebih mudah mempengaruhi anak-anak di bawah usia 10 tahun, dan perlu dicegah sesegera mungkin karena sifatnya yang sangat fatal. Sindrom ini umumnya mulai terjadi setelah 2-6 hari setelah infeksi dan demam tinggi muncul. Pada fase ini, pasien cenderung lengah karena sudah tidak merasakan gejala yang signifikan. Apabila pengobatan dihentikan atau dikurangi pada fase ini, infeksi akan lebih mudah mencapai tahap komplikasi yang diindikasikan dengan munculnya kembali demam tinggi. Sekitar 6-30% kasus DSS  pada anak-anak dilaporkan berujung pada kematian, dan pada bayi berusia dibawah 1 tahun risiko meninggal pun jadi semakin tinggi.


Baca juga:

Atasi Demam Berdarah Pada Anak Dengan Penanganan yang Tepat

Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Demam Berdarah Sejak Dini

Virus Dengue Sudah Berevolusi! Cegah Penyebarannya Mulai Sekarang




Meskipun berbahaya, bukan berarti Dengue Shock Syndrome tidak dapat dideteksi sejak dini. Beberapa gejala berikut perlu diwaspadai dan ditangani segera agar tidak meningkatkan risiko kematian penderitanya.

1. Nyeri perut

Penderita DSS biasanya akan merasakan nyeri perut yang luar biasa bersamaan dengan demam tinggi. Ketika kondisi ini terjadi, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter dan mendapatkan penanganan medis segera.

2. Nyeri otot

Seperti halnya DBD, DSS juga menyebabkan nyeri otot kepada penderitanya. Bersamaan dengan nyeri otot yang dahsyat, produksi trombosit juga menurun drastis dan membuat penggumpalan darah jadi terhambat.

3. Mual

Penderita DSS juga umumnya akan merasakan mual dan muntah yang dahsyat. Selain itu, nafsu makan juga akan hilang karena rasa mual dan pusing yang luar biasa.

4. Sakit Kepala

Demam tinggi biasanya akan diikuti juga dengan rasa pusing yang dahsyat. Saat hal ini terjadi, jangan tunda konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan langkah penanganan yang tepat.

5. Pendarahan

Gejala pendarahan biasanya akan terjadi pada anak-anak dibawah usia 10 tahun. Saat terjadi pendarahan, sirkulasi darah ke seluruh tubuh akan menurun. Jumlah trombosit juga akan menurun hingga ke angka dibawah 1000.


Itulah gejala-gejala yang patut diwaspadai oleh penderita DBD, terutama jika gejala tersebut muncul ketika pengobatan dihentikan di tengah-tengah masa pemulihan. Untuk mencegah terjadinya DSS, pasien DBD perlu diberikan perawatan dan pengobatan yang intensif. Pastikan pasien memperoleh pengobatan yang tepat, terutama untuk meningkatan trombositnya. Di samping itu, alangkah lebih baik jika pencegahan DBD dilakukan sejak dini ya, Sowbat!




Referensi: Alodokter, MedicineNet, Okezone, Tirto.id