Benarkah Puasa Sebabkan Gangguan Fungsi Sistem Saluran Pencernaan?

Goapotik
Publish Date • 09/21/2020
Share image facebook goapotikimage twitter goapotikimage whatsapp goapotik
Benarkah Puasa Sebabkan Gangguan Fungsi Sistem Saluran Pencernaan?
Sebagai salah satu penduduk Indonesia, pasti kamu sudah tidak asing dengan ritual puasa. Apalagi sebagian besar penduduknya yang beragama Islam, setidaknya sebulan dalam setahun penganutnya melakukan puasa selama sebulan penuh. Selain karena alasan religius, kamu mungkin pernah melakukan puasa untuk alasan perbaikan metabolisme tubuh, hingga untuk menurunkan berat badan atau alasan lainnya.


Puasa dalam berbagai penelitian telah terbukti sangat bermanfaat bagi tubuh tidak hanya dapat membantu menurunkan berat badan, tapi juga untuk kesehatan mulai dari mengontrol gula darah dengan mengurangi resistensi insulin, mencegah inflamasi seperti pada kasus rheumatoid arthritis, menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida darah yang memicu penyakit jantung, meningkatkan fungsi otak serta mencegah gangguan neurodegeneratif, meningkatkan metabolisme tubuh, meningkatkan sekresi hormon pertumbuhan yang penting bagi metabolisme, penurunan berat badan dan kekuatan otot, memperlambat penuaan, serta mencegah kanker dan meningkatkan efektivitas kemoterapi. Lalu apakah puasa juga bisa berdampak negatif pada kesehatanmu?


Apa Dampak Positif Puasa Bagi Sistem Pencernaan?


Puasa mempengaruhi hampir semua bagian tubuhmu, dampak positif juga bisa dirasakan pada pencernaanmu. Tidak mengonsumsi makanan dan minuman dalam jangka waktu tertentu akan mengistirahatkan organ-organ pencernaan karena tidak ada makanan yang dicerna selama itu, sehingga dapat menurunkan risiko gangguan pencernaan seperti peradangan usus. Manfaat lainnya adalah memaksimalkan metabolisme tubuh, dimana kinerja mikroba usus akan meningkatkan sehingga produksi asetat dan laktat pun bertambah, hal ini dapat membantu menurunkan risiko obesitas, resistensi insulin dan steatosis hati.



Puasa Berdampak Negatif pada Pencernaan?


Bagi sebagian orang gangguan pencernaan seperti perut kembung dan mual selama berpuasa mungkin akan dialami. Penyebabnya bisa banyak, mulai dari penyakit maag yang kambuh atau karena berkurangnya produksi enzim pencernaan. Selama berpuasa produksi enzim pencernaan yang berfungsi mempercepat pemecahan protein, lemak dan karbohidrat dari makanan mungkin bisa berkurang karena organ pencernaan masuk ke dalam fase beristirahat. Pada kondisi ini, upaya untuk menjaga keseimbangan lambung dan usus dengan makanan dan minuman berbuka, serta suplemen penunjang kesehatan pencernaan mungkin diperlukan Sowbat.


Di samping itu, sebenarnya sebagian besar penyebab gangguan pencernaan adalah pola makan yang salah saat berbuka puasa, misalnya bila kamu mengonsumsi makanan yang berlemak atau pedas dapat mengakibatkan diare, makan berlebihan di  malam hari sebelum tidur akan menyebabkan enzim pencernaan tidak berfungsi maksimal sehingga saat bangun kamu akan merasa perut begah, mengunyah makanan terburu-buru juga dapat menyebabkan enzim pencernaan pada mulut tidak bisa bekerja maksimal, sehingga udara terbawa masuk ke dalam perut saat makan dan menyebabkan kembung, proses pencernaan makanan yang lambat saat berpuasa juga mengakibatkan bisa menyebabkan konstipasi.



Lalu Bagaimana Cara Menjaga Sistem Pencernaan Tetap Sehat?


Gangguan pencernaan yang terjadi  selama berpuasa disebabkan oleh disfungsi enzim pencernaan, maka itu kamu harus memperbaiki atau menghindari pemicunya agar organ pencernaan tetap berfungsi secara normal. Pertama adalah memperbaiki kebiasaan makanmu saat berbuka puasa, selalu mengunyah makanan hingga cukup halus dan perlahan, makan secara tidak berlebihan, hindari makanan pedas, berlemak, serta asam, banyak mengonsumsi air putih untuk menghindari sembelit, dan makan makanan yang mengandung enzim pencernaan seperti buah alpukat, buah nanas, buah pisang, buah pepaya, jahe dan madu. Selain itu kamu juga bisa mengonsumsi suplemen makanan yang mengandung enzim pencernaan, yang lebih mudah dan  praktis untuk diminum khususnya untuk Sowbat yang beraktivitas padat.


Nah, dari penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa, puasa sebenarnya tidak berdampak negatif bagi tubuh khususnya saluran pencernaan. Kendati demikian, bila tidak dilakukan dengan benar, maka gangguan kesehatan tentu juga tetap akan muncul. Puasa telah terbukti berdampak positif bagi tubuh secara keseluruhan bila kamu tetap menjaga pola makan dan memenuhi asupan makanan sehat saat berbuka.



Referensi:

Official/Organizational Website:

Healthline, Cleanplates.com

Journal & Book:

- Journal titled “Intermittent fasting and gut microbiota” by Tarkan Karakan. Published on Turkish Journal of Gastroenterology Volume 30(12), page 1008. Dec 2019.
- Journal titled “Metabolic Effects of Intermittent Fasting” by Ruth E. Patterson and Dorothy D. Sears. Published on Annual Review of Nutrition Vol. 37:371-393. August 2017.