Asupan Yang Wajib dan Dilarang Diberikan pada Pasien DBD

Goapotik
Publish Date • 11/11/2019
Share image facebook goapotikimage twitter goapotikimage whatsapp goapotik
Asupan Yang Wajib dan Dilarang Diberikan pada Pasien DBD
Demam berdarah merupakan penyakit yang mematikan dan perlu diwaspadai. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sejak bulan Januari 2019 dilaporkan sudah ada lebih dari 13 ribu orang di Indonesia yang menderita penyakit ini. Bahkan, angka kematian akibat penyakit demam berdarah mencapai 133 orang dimana Jawa Timur menjadi provinsi yang paling banyak menelan korban sebanyak 47 orang. Kementerian Kesehatan juga mencatat bahwa angka kejadian demam berdarah pada tahun 2019 meningkat dari tahun sebelumnya.


Meskipun berbahaya, bukan berarti penyakit demam berdarah tidak bisa disembuhkan. Agar tubuh bisa kembali sehat, pasien demam berdarah perlu mengonsumsi nutrisi yang dapat meningkatkan trombosit serta menghindari makanan atau minuman yang bisa mengurangi trombosit. Apa sajakah asupan yang dibutuhkan dan perlu dihindari oleh penderita demam berdarah dengue? Berikut ini ulasan lengkapnya.


1. Daun Pepaya

Dibalik rasanya yang pahit, rupanya daun pepaya memiliki manfaat yang baik bagi penderita demam berdarah. Berdasarkan studi yang dipublikasikan di US National Library of Medicine National Institutes of Health pada tahun 2013, ekstrak daun pepaya secara signifikan mampu meningkatkan trombosit pada hewan. Meskipun belum ada hasil pengujian yang menjelaskan pengaruhnya secara pasti pada manusia, namun hasil penelitian tersebut masih dianggap relevan selama pasien mengonsumsi ekstrak daun pepaya dalam batas wajar. Jika sulit memperoleh ekstrak daun pepaya, pasien juga dapat diberikan makanan berbahan dasar daun pepaya.


2. Jambu Biji

Selama ini, mayoritas di antara kita tentu telah mengetahui bahwa jambu biji merupakan buah yang sangat bermanfaat untuk mengatasi demam berdarah. Buah tersebut bisa membantu menyembuhkan demam berdarah karena kandungan vitamin C dan flavonoid yang cukup tinggi di dalamnya. vitamin C bekerja dengan cara membantu penyerapan zat besi hingga dapat mempercepat pembentukan hemoglobin dan sel-sel darah dalam tubuh pasien. Selain itu, vitamin C juga mampu meningkatkan kekebalan tubuh agar lebih tahan terhadap berbagai penyakit.

Selain buahnya, Sowbat juga dapat memanfaatkan daun jambu biji untuk meningkatkan trombosit dalam darah. Caranya, cukup dengan merebus daun yang telah dibersihkan terlebih dahulu. Minum rebusan air daun jambu biji tersebut dan secara perlahan trombosit dalam darah akan meningkat lebih cepat. Ekstrak daun jambu biji juga telah dipasarkan dalam bentuk sediaan sirup maupun kapsul yang lebih mudah diperoleh, salah satunya adalah Psidii. 


Baca juga:

Virus Dengue Sudah Berevolusi! Cegah Penyebarannya Mulai Sekarang

Tangani DBD Segera! Jangan Sampai Terkena Dengue Shock Syndrome

Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Demam Berdarah Sejak Dini




3. Hindari minuman beralkohol

Selain memanfaatkan daun pepaya dan jambu biji untuk meningkatkan trombosit, Sowbat juga perlu menghindari minuman beralkohol terlebih dahulu. Sebab, minuman beralkohol dinilai dapat menurunkan trombosit dalam darah yang bisa memperparah penyakit demam berdarah. Selain itu, minuman beralkohol juga dapat memicu dehidrasi yang akan menghambat proses penyembuhan penyakit demam berdarah.


4. Hindari Air Tonik

Kalau kamu suka minum koktail, kamu tentu tidak asing dengan air tonik. Air tonik adalah minuman berkarbonasi yang mengandung kina sehingga rasanya cenderung pahit. Pada awalnya, air tonik diciptakan untuk membantu menyembuhkan penyakit Malaria. Tapi, air tonik sebaiknya dihindari oleh penderita DBD karena menghambat produksi trombosit di tulang sumsum.


Itulah daftar asupan yang wajib diberikan dan perlu dihindari penderita DBD. Penyembuhan DBD juga bisa dilakukan dengan menggunakan Psidii yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti ekstrak daun jambu biji untuk meningkatkan produksi trombosit. Jadi, Sowbat tidak perlu khawatir lagi jika menderita DBD karena ada obat yang alami dan efektif untuk menyembuhkannya.




Referensi: Healthline, Alodokter, Rediff.com, Kompas Regional