Anemia dan Tekanan Darah Rendah Ternyata Berbeda, lho!

Goapotik
Publish Date • 04/30/2021
Share image facebook goapotikimage twitter goapotikimage whatsapp goapotik
Anemia dan Tekanan Darah Rendah Ternyata Berbeda, lho!

HiSowbat, sudah tahu belum kalau anemia dan tekanan darah rendah itu berbeda? Kalau selama ini Sowbat hanya tahu tentang anemia saat mengalami tekanan darah rendah, ternyata anemia dan tekanan darah rendah itu berbeda lho! Mengapa berbeda? Yuk, ketahui alasannya melalui ulasan di bawah ini.


Penyebab Anemia

Anemia atau yang biasa disebut sebagai penyakit kurang darah merupakan kondisi ketika produksi sel darah merah dalam tubuh menghasilkan jumlah yang lebih rendah dari jumlah normal. Pada kondisi ini, jumlah kadar hemoglobin (Hb) dalam darah pun menurun. Menururt fungsinya, hemoglobin akan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Sehingga saat mengalami anemia, kebutuhan oksigen pada seluruh jaringan tubuh tidak terpenuhi dengan baik.

Untuk menentukan apakah seseorang sedang mengalami anemia atau tidak, dan termasuk jenis anemia apa yang sedang dialaminya, maka pasien perlu melakukan pemeriksaan mendetail melalui sampel darah. Fungsinya agar dokter dapat mengetahui jumlah kadar hemoglobin (Hb), kadar zat besi, vitamin B12, asam folat, dan mineral lain dalam darah. Yang perlu diperhatikan, jumlah normal hemoglobin pada setiap orang berbeda dan tergantung pada beberapa hal, seperti jenis kelamin, usia, maupun kondisi kesehatannya. Maka dari itu, perlu pemeriksaan ke dokter untuk mengobati gejala anemia dengan benar.

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat dikatakan sebagai faktor penyebab anemia:

  • Gangguan pencernaan yang dapat menyebabkan gangguan penyerapan zat bergizi dari makanan

  • Kehilangan darah akibat kecelakaan/cedera, perdarahan, atau operasi

  • Diet yang tidak seimbang seperti rendah zat besi, atau asam folat, atau vitamin B12

  • Memiliki riwayat penyakit kronis (diabetes, penyakit rematik, penyakit jantung, infeksi HIV/AIDS, kanker, penyakit ginjal)

  • Sedang hamil

  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu

  • Memiliki riwayat kesehatan dengan sumsum tulang (anemia aplastic, leukemia, limfoma, atau multiple myeloma)

Baca juga: Inilah 8 Jenis Enzim yang Sangat Penting Untuk Pencernaanmu



Jumlah Normal Hemoglobin

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, seseorang dapat ditetapkan sebagai penderita anemia saat kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari jumlah normal. Dengan kata lain, kondisi tersebut dapat memengaruhi produksi jumlah sel darah merah dalam tubuh. Itulah alasan kenapa sebagian besar penderita anemia memiliki warna kulit yang pucat, lemas, bahkan sering merasa pusing. Meskipun beberapa orang dengan jumlah hemoglobin (Hb) yang rendah tidak memiliki gejala.

Lalu, berapa kadar normal hemoglobin?

Saat Sowbat melakukan tes darah lengkap, biasanya dilakukan dengan mengambil sampel pada pembuluh darah vena di lengan, Sowbat akan mengetahui dengan pasti jumlah hemoglobin (Hb) saat itu. Menurut data WHO (World Health Organization) dan Kemenkes RI (2011) kadar normal hemoglobin sbb: 

- Laki – laki: 13 – 18 g/dL

- Perempuan: 12 – 16 g/dL

- Ibu hamil: lebih dari 11 g/dL

- Anak – anak: lebih dari 11 g/dL 


Gejala Anemia

Gejala anemia yang muncul pada setiap orang sangat bergantung pada tingkat keparahan anemia itu sendiri. Selain itu, Sowbat harus mengetahui dengan pasti jenis anemia apakah yang sedang dialami. Misalnya anemia hemolitik, atau anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya.

Namun, sebagai gejala umum yang biasanya muncul pada sebagian besar penderita anemia, beberapa kondisi berikut perlu diwaspadai, seperti:

  • Tubuh terasa lemas dan terasa cepat lelah

  • Kram otot

  • Kulit terlihat pucat

  • Sakit kepala atau pusing

  • Jantung berdebar

  • Sesak nafas

  • Nyeri dada

  • Telapak kaki dan tangan terasa dingin


Pengertian Tekanan Darah Rendah atau Hipotensi

Lalu bagaimana dengan seseorang yang mengalami hipotensi? Apakah perbedaannya dengan anemia?

Hipotensi atau yang biasa dikenal sebagai tekanan darah rendah merupakan kondisi di mana tekanan darah pada dinding arteri terlalu rendah. Saat darah mengalir melewati arteri, darah akan memberikan tekanan pada dinding arteri dan tekanan tersebutlah yang disebut sebagai tekanan darah. Namun, saat tekanan pada arteri terlalu rendah, kondisi ini dapat menyebabkan aliran darah ke seluruh organ tubuh berkurang. Contohnya, jika aliran darah ke otak sangat sedikit, maka akan menyebabkan gejala seperti pusing atau seperti perasaan berputar-putar di kepala.

Menurut NHLBI (2020) nilai tekanan darah normal seseorang yaitu kurang dari 120/80 mmHg. Hipotensi terjadi apabila tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg (NHLBI, 2020).

 

Penyebab Tekanan Darah Rendah

Sama halnya dengan anemia, tekanan darah rendah atau hipotensi juga terbagi dalam beberapa jenis tergantung faktor penyebabnya. Misalnya hipotensi ortostatik atau tekanan darah rendah yang terjadi ketika seseorang bangkit dari posisi duduk atau berbaring dengan sangat cepat.

Lalu, apa saja penyebab tekanan darah rendah yang perlu kita waspadai?  

Hipotensi dapat terjadi karena beberapa hal seperti berikut ini:

  • Kehilangan banyak darah

  • Infeksi serius 

  • Reaksi alergi yang serius

  • Mengonsumsi obat-obatan yang memicu hipotensi

  • Dehidrasi (tidak cukupnya cairan yang masuk dalam tubuh)

  • Gagal jantung

Baca juga: Begini Cara Baca Aturan Minum Obat yang Tepat


Cara Membedakan Gejala Anemia dan Tekanan Darah Rendah

Jika boleh disimpulkan, gejala anemia muncul karena kurangnya pasokan oksigen ke seluruh jaringan tubuh, sehingga gejala tersebut dapat pula muncul di berbagai jaringan tubuh. Namun, pada sebagian besar penderita hipotensi, gejala yang muncul tidak disadari. Beberapa gejala yang biasa muncul serupa dengan anemia yaitu tubuh terasa lemas, pusing, dan jantung berdebar. Gejala lain yang mungkin terjadi yaitu pandangan kabur, sakit pada leher, dan mual.

Lalu bagaimana cara membedakan gejala anemia dan tekanan darah rendah dengan pasti? Salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan untuk membedakan kedua gejala tersebut adalah dengan melakukan uji di laboratorium. Fungsinya untuk dapat melihat tekanan darah dan parameter darah yang tepat.

Gejala pada anemia dan hipotensi dapat pula bertambah buruk seperti hilangnya kesadaran karena kurangnya pasokan oksigen pada organ tubuh terlalu banyak. Jadi, jangan pernah ragu untuk melakukan konsultasi pada dokter bila Sowbat mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika dialami dalam jangka panjang. Selain itu, sebaiknya jangan asal konsumsi suplemen atau obat-obatan yang dijual di pasaran ya! Harus selalu konsultasikan ke dokter atau Sowbat juga bisa konsultasikan penggunaan obat melalui chat apoteker Goapotik.

Bisa klik link ini untuk Chat Apoteker kami ya https://www.m.goapotik.com/chat


Penulis: tim Goapotik


Referensi

Official Website:

MedlinePlus, Halodoc, NHLBI, SehatQ, Alodokter

Journals:

- Journal titled, “Pedoman Interpretasi Data Klinik” by Kemenkes RI. Published by Kementerian Kesehatan RI.  Jakarta, on 2011.

- Journal titled, “Haemoglobin Concentrations for The Diagnosis of  Anaemia and Assessment of Severity” by WHO (Vitamin and Mineral Nutrition Information System: 1-6). Published by World Health Organization on 2011.